Sosiologi Desa: Revolusi Senyap dan Tarian Kompleksitas

Sosiologi Desa: Revolusi Senyap dan Tarian Kompleksitas (cet. II) 
Darmawan Salman 
Penerbit Ininnawa - ISPEI 
Oktober 2016

Revolusi senyap yang terjadi di desa-desa di Indonesia merupakan perubahan cepat dan mendasar tanpa disertai hiruk pikuk gerakan sosial, gaung penumbangan rezim, dan romantisme pembongkaran sistem, dalam peristiwa yang berdarah-darah.

Perkembangan itu justru terjadi ketika padi pada desa persawahan dan dataran rendah serta kakao pada desa dataran tinggi dan pinggir hutan bermodernisasi dalam apa yang disebut revolusi hijau. Inilah yang terjadi ketika penangkapan ikan, budidaya tambak, dan rumput laut bermodernisasi dalam apa yang disebut revolusi biru. Revolusi ini juga berbasis inovasi: kebaruan dalam teknika dan kelembagaan yang lahir dari kekuatan pengetahuan, dalam pertemuan antara pengetahuan yang diadopsi dari luar dengan pengetahuan yang dipelajari sendiri dari pengalaman, secara kontestual pada spasial masing-masing. Revolusi ini terjadi di balik hiruk-pikuk proyek, gaung bantuan, dan romantisme intervensi. Ukuran peningkatan berlipat gandanya produksi pangan, hasil perkebunan, dan perikanan; bukan heroisme jatuhnya rezim, bukan romantisme tumbangnya kelas borjuis.

Inilah kesenyapan yang berlangsung di tengah perubahan yang sebenarnya substantif, cepat, serta menyentuh akar kemasyarakatan dan kebudayaan kehidupan kita.Desa adalah unit paling lokal, dalam rentang variasi yang paling luas, dan dalam kespesifikan yang paling beragam, yang lalu berinterkoneksi dalam jejaring satu-sama lain, membentuk jalinan rhizoma atas perubahan itu.

Apakah kita masih bisa berharap atas deretan perubahan tersebut? Pengalamannya di desa-desa Sulawesi dan sekitarnya serta bekal sejumlah literatur yang menjadi wilayah kajiannya selama ini, Darmawan Salman mencoba membedah kenyataan itu dan mengurai harapan-harapan apa yang bisa kita dapatkan dari revolusi senyap yang berlangsung di desa-desa.[]

Komentar

Postingan Populer